Permainan ayunan, salah satu alat yang biasanya ada di area taman bermain/Net
Permainan ayunan, salah satu alat yang biasanya ada di area taman bermain/Net
KOMENTAR

ANAK tidak bisa dipisahkan dari aktivitas bermain. Bagi seorang anak, bermain tidak hanya membuatnya senang, tetapi memiliki banyak manfaat. Misalnya, meningkatkan fungsi kognitif, membuat anak jadi kreatif, sampai membantu anak memecahkan masalah.

Aktivitas bermain ini bisa dilakukan di mana saja, di dalam ataupun di luar ruangan. Bermain di luar ruangan, seperti di taman bermain dan permainan outdoor, menawarkan anak-anak udara segar, teman, kesenangan, dan olahraga.

Namun tetap ingat, keselamatan anak adalah hal utama dan pengawasan orangtua adalah kuncinya. Keamanan lingkungan bermain juga penting untuk diperhatikan.

Mengapa demikian?

Setiap tahun, lebih dari 200 ribu anak menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, karena cedera. Mereka mendapatkan itu saat beraktivitas di taman bermain.

Bahkan, bayi dapat tenggelam hanya dalam 1 sampai 2 inci air, dan itu bisa terjadi secara diam-diam, dalam hitungan detik. Sebab, bayi tidak banyak memiliki kontrol pada leher dan otot.

Namun, semua kejadian itu bisa dicegah dengan pengawasan yang cermat, tidak hanya oleh orangtua, tapi semua yang ada di lingkungan tersebut. Hal tersebut bisa dimulai dengan memastikan anak menggunakan peralatan bermain dengan benar dan terpantau.

Dan sebelum mulai bermain, orangtua atau orang dewasa bisa memastikan terlebih dulu bahwa alat bermain tersebut berfungsi dengan baik dan aman untuk dimainkan.

Keamanan alat bermain yang perlu diperhatikan adalah:

Ayunan:

  1. Pastikan permainan ini terbuat dari plastik atau karet, bukan kayu apalagi besi.
  2. Pastikan anak duduk (tidak berdiri atau berlutut) dan berpegangan pada rantai ayunan dengan kedua tangan. Ketika hendak turun, pastikan ayunan benar-benar dalam keadaan berhenti.
  3. Pastikan anak-anak menjaga jarak dengan temannya, saat bermain ayunan.
  4. Tidak menggunakan satu ayunan secara bersama-sama (dinaiki berdua atau lebih).

Jungkat-jungkit:

  1. Permainan ini secara umum tidak direkomendasikan untuk anak prasekolah, kecuali ada bantalan yang mencegah bagian jungkat-jungkit menyentuh tanah secara langsung.
  2. Anak yang berat badannya kurang, harus didampingi anak lain.
  3. Ajarkan anak untuk berpegangan erat pada bagian jungkat-jungkit dan meletakkan kaki di sebelah, bukan di bawah jungkat-jungkit untuk menghindari kakinya terjepit.

Perosotan/Seluncur:

  1. Anak naik dengan perlahan tanpa melompati satu bagian pun dari anak tangga. Anak juga wajib berpegangan ke sisi tangga dan tidak naik dari sisi depan seluncuran.
  2. Anak meluncur dengan posisi kaki terlebih dulu dan bergantian.

Memanjat:

  1. Pastikan anak mengetahui cara turun yang aman dari tempat memanjatnya. Orang dewasa sebaiknya mengawasi anak selama bermain di permainan ini.
  2. Ajarkan anak untuk menjaga jarak dengan anak di depannya, dan turun dengan posisi lutut ditekuk dan mendarat dengan dua kaki.

Sekali lagi, pengawasan orangtua terhadap anak ketika bermain di area terbuka sangat diperlukan untuk mencegah bahaya terjadi pada Si Kecil.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting